Dynamic routing adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis (automatic), dengan cara membaca lalu lintas jaringan yang saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi dan memberikan informasi routing antar router satu dengan yang lainnya yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.
Protokol
Routing Dinamik :
1. RIP
(Routing Information Protocol) Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
1. RIPv1
2. RIPv2
3. RIPng
Kelebihan :
Kelebihan :
+ Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router yang berguna untuk menjaga integritas.
Kekurangan :
+ RIP dibatasi hanya sampai 15 hop.
Kekurangan :
+ RIP dibatasi hanya sampai 15 hop.
2. IGRP
(Internal Gateway Routing Protokol) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector yang dimiliki oleh cisco (cisco-proprietary).
Kelebihan :
+ Memiliki jumlah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100.
Kekurangan :
+ Hanya bisa digunakan di router Cisco.
3. OSPF
(Open Shortest Path First), Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan jalur-jalur ke jaringan lainnya.
Kelebihan :
+ Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim ke semua router.
Kekurangan :
+ Membutuhkan basis data yang besar
4. EIGRP
(Enhanced Internal Gateway Routing Protokol), Distance vector protocol—melakukan perawatan satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan konsep link state protocol (Open Shortest Path First).
Kelebihan :
+ Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router yang berdekatan dan untuk setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan
Kekurangan :
+ Hanya untuk Router Cisco
5. BGP
(Border Gateway Protokol), Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara baik untuk merawat path-path ke jaringan lainnya.
Kelebihan :
+ Update-update perubahan konfigurasi dikirim melalui koneksi TCP.
Kekurangan :
+ Sangat terbatas dalam mempergunakan
topologi, karena harus mempunyai AS Number pada setiap Autonomous Systerm.
Sumber : http://www.komputerjaringan.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar